Malas itu
tanpa beban. Malas itu enak. Malas itu bikin tenang. Malas itu hemat energi.
Malas itu membahagiakan diri sendiri. Malas itu cara bunuh waktu. Malas itu
bikin otak istirahat. Malas itu enggak perlu mikir. Malas itu juga istirahatin
badan. Malas itu pokoknya ngobatin lelahnya jiwa raga. Ada lagi?
Semua itu tipu daya malas. Aslinya dia munafik.
Karena yang namanya tipu daya enggak bakal berlangsung lama. Si dia hanya
pelarian kita, yang namanya pelarian pasti perlu balik pulang. Bahagianya cuma
sesaat. Enaknya cuma sesaat. Akhirnya dia yang membuat kalian menunda apapun.
Menunda kenyataan di dunia nonfiksi tempat kalian sebenarnya berada. Dia
membuat kalian menyakiti waktu kalian sendiri karena menuruti kemauannya yang aslinya
enggak berguna. Karena kalian enggak melakukan apa-apa. You’ve done nothing bro!
Aku adalah pemalas kronis. Ratu malas telah ada dalam
tubuhku, menguasaiku. Sang ratu membuatku kecanduan oleh pesona-nya. Jiwanya
sudah terlalu melekat di jiwaku. Di otakku pun juga. Apalagi ragaku, sudah
bergerak oleh kemauannya. Hatiku mungkin sebentar lagi dikuasai-nya juga. Tapi
sekarang, sebelum hatiku seutuhnya miliknya, usaha hatiku untuk menyadarkanku
dengan teriakannya yang tanpa henti meminta tolong alhamdulillah terdengar telingaku. Aku menulisnya sebagai pengingat
untuk ku ketika ke-tidakberuntung-an ada dipihak ku: membuat aku terlupa sama
sekali entah kapan.
Setiap aku berulang tahun, setiap berganti tahun
seperti tahun baru ini—beberapa minggu yang lalu, aku hampir selalu merasa sedih, menyesal,
enggak mau waktu kembali berjalan. Karena aku belum melakukan apa-apa. Aku
belum melakukan hal besar untuk diriku. Apalagi untuk orang lain. Enggak
produktif. Enggak ada hasil pencapaian besar yang membuatku bangga. Aku masih
seperti ini. Tapi batas akhir umur ku semakin mendekat. 365 hari terlalu cepat
berganti. Padahal itu seharusnya lama sekali. Setahun = 12 bulan = 48 minggu = 8760
jam = 525.600 menit. Itu sangat laaaaaamaaaaaanyaaaa. Film yang rata-rata 120
menit bisa menyajikan cerita yang luar biasa. Perubahan yang luar biasa untuk
para tokohnya. Sedangkan aku? Bukankah aku sangat bodoh jika seperti ini. Selalu.
Mengulang-ulang kebodohan sama. Malah semakin memburuk. Aku semakin jauh dari
bintang dilangit yang ingin ku gapai sejak aku tahu nama mereka.
Mulai dari aku menunda-nunda hal kecil yang harusnya
aku selesaikan. Memilih untuk bermalas-malasan. Kemudian aku mulai terbiasa
menunda pekerjaan, tugas, dan kewajibanku. Tugasku yang harusnya selesai saat
itu, butuh waktu lama dikemudian hari untuk menyelesaikannya. Rencana-rencana
ku tertunda atau batal. Impianku hanya sebatas imajinasi semata. Aku marah,
lelah, menyesal, tapi aku malah menghibur diriku lagi lagi dengan
bermalas-malasan. Menyedihkan. Siklus hidupku yang membosankan tanpa pernah ada
revolusi.
Kalian enggak mau kan hidup seperti itu? Aku
mengkisahkan ini agar kalian enggak membuang buang energi mu melakukan hal
enggak berguna sama seperti apa yang sudah aku lakukan di masa lalu. Kita cuma
punya jatah hidup sekali guys. Bukan kucing yang punya 9 nyawa.
Aku juga heran dengan seorang yang bisa menyelesaikan
berbagai macam hal, melakukan beberapa hal luar biasa dalam periode waktu
tertentu, mereka bagai sudah menjelajahi bumi dalam tidurnya. Mereka punya
banyak pengalaman melebihi memori 1027 bytes. Membuat diri mereka akhirnya
termasuk orang-orang hebat bagi orang lain, termasuk bagiku. Aku terus
penasaran, Bagaimana mereka mendapatkan sebanyak itu? Guys itu ternyata hanya karena
mereka me-la-ku-kan-nya. Mereka bukan orang malas dan berdiam diri. Hal yang
paling rugi bagi kita adalah tidak melakukan apa-apa. Karena membuat kita enggak
akan pernah merubah apapun. Allah pun enggak akan merubah nasib hambanya selain
mereka sendiri yang memulai berusaha, aku mengingatnya. Sungguh aku merasa hina.
Aku butuh kalian. Kutunggu kalian menampakkan diri. !Share and comment below!.
Oiya. Happy new
year!
*Ini masih bulan pertama di tahun 2018, ucapan seperti ini masih berlaku
kan.
We can make this
year doesn’t fly easly.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar